- Rita-Ghufron Hanya Kalah di Dua KecamatanDiposkan oleh Muara Kaman Pasangan Rita-Ghufron diapit Ketua KPU Pasangan Rita-Ghufron diapit Ketua KPU
- Pendidikan Karakter Pada Anak Harus Sedini Mungkin
- Penahanan Rektor Unikarta Dibantarkan
Berita Terkini
Senin
IST/HO-POLDA KALTIM
Kayu log jenis Ulin yang diduga ilegal dan disita Polda Kaltim
Kayu log jenis Ulin yang diduga ilegal dan disita Polda Kaltim
BANJARBARU, tribunkaltim.co.id - Pohon ulin-sebagai  salah satu vegetasi asli yang dikenal sebagai kayu besi Kalimantan, saat  ini semakin langka. Di Kalimantan Selatan misalnya, diperkirakan  populasi ulin yang bertahan tinggal 20 persen.
Tumbuhan yang bisa mencapai tinggi 35 meter itu semakin sulit didapatkan  di hutan. Pohon ulin adalah bahan baku utama untuk membuat rumah bagi  warga Kalimantan yang bermukim di daerah rawa dan perairan.
Sudin Panjaitan, peneliti Bidang Silvikultur Badan Penelitian dan  Pengembangan (Balitbang) Kehutanan Balai Penelitian Kehutanan  Banjarbaru, Kalimantan Selatan, mengatakan, populasi ulin (Eusideroxylon  zwageri) di Kalimantan, terutama Kalsel, diperkirakan tinggal 20 persen  dibandingkan dengan kondisi 40 tahun lalu.
"Penebangan kayu ulin secara tak terkendali mempercepat kepunahan.  Sekarang untuk mencari pohon ulin berdiameter 20 sentimeter sulit  sekali. Saat pohon berdiameter 10 cm sudah ditebang orang," ujarnya,  Jumat (9/4) di Banjarbaru, Kalsel.
Menurut Sudin, populasi ulin secara keseluruhan sulit dihitung karena  pohon ini tumbuh bersama pohon jenis lain sebagai pendamping, seperti  meranti. Ulin termasuk pohon yang sulit berkembang di tempat terbuka.
Di Kalsel, ulin masih bisa dijumpai di beberapa tempat, antara lain di  daerah Asam-asam, Kabupaten Tanahlaut, Daerah Aliran Sungai Riamkanan di  Kabupaten Banjar, Kabupaten Kotabaru, dan sepanjang Pegunungan Meratus.  Di satu hektar lahan biasanya hanya ditemukan belasan pohon ulin.
Ulin, menurut Sudin, adalah vegetasi yang berkembang lambat. Dalam satu  tahun, diameter pohon kurang dari 1 cm. Ini berbeda dengan meranti yang  bisa mencapai 1,5-2 cm. Pada usia 40 tahun diameter ulin mencapai 36 cm.  Baru pada usia 100 tahun diameter ulin bisa 50 cm.
"Karena perkembangannya lambat, jarang ada masyarakat yang  mengembangkan. Apalagi pemegang HPH (hak pengelolaan hutan). Mereka  jarang yang mau membudidayakan, karena untuk bisa dimanfaatkan perlu  waktu lama," kata Sudin.
Balitbang Kehutanan Banjarbaru saat ini memiliki lahan penelitian 1.000  hektar di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) di daerah Kintab,  Kabupaten Tanahlaut. Di tempat itu terdapat ulin, meranti, dan sejumlah  pohon lain.
Pada kesempatan terpisah di Banjarmasin, Kepala Dinas Kehutanan Kalsel  Suhardi Atmoredjo mengatakan, pihaknya akan menggalakkan operasi  terhadap penebangan liar di kawasan Bukit Tagah di perbatasan Banjar dan  Tanahlaut. Diduga para penebang mengarah ke daerah itu karena masih  cukup banyak ulin. (WER/kompas.com)
 Share Facebook
  Share FacebookLabel: Kabar
0 Comments:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Subscribe via email
Muara Kaman Etam Headline Animator
Subscribe Now: Feed Icon
Label
- Abunawas (1)
- Arkeologi (1)
- Astronomi (3)
- Fenomena (2)
- Jual Pulsa (1)
- Kabar (36)
- Kesehatan (3)
- Lingkungan Hidup (1)
- Luar Negeri (2)
- Mini Post (4)
- Muara Kaman (16)
- Nasional (11)
- Pendidikan (1)
- Pengembangan (2)
- Perkembangan (1)
- Politik Daerah (6)
- Profile (1)
- Ramalan (1)
- Serba-serbi (10)
- Sport (1)
- Teknologi (1)
 
 
Daftar Urutan anda saat ini
Tulis Pesan anda
Jadwal Piala Dunia 2010 Afsel
| 11 Juni | A | Afrika S vs Meksiko | 
| 11 Juni | A | Uruguay vs Perancis | 
| 12 Juni | B | Korea S vs Yunani | 
| 12 Juni | B | Argentina vs Nigeria | 
| 12 Juni | C | Inggris vs Amerika | 
| 13 Juni | D | Jerman vs Australia | 
| 13 Juni | D | Serbia vs Ghana | 
| 13 Juni | C | Aljazair vs Slovenia | 
| 14 Juni | E | Belanda vs Denmark | 
| 14 Juni | E | Jepang vs Kamerun | 
| 14 Juni | F | Italia vs Paraguay | 
| 15 Juni | G | Brasil vs Korea U | 
| 15 Juni | G | P Gading vs Portugal | 
| 15 Juni | F | Selandia B vs Slowakia | 
| 16 Juni | A | Afrika S vs Uruguay | 
| 16 Juni | H | Honduras vs Chili | 
| 16 Juni | H | Spanyol vs Swiss | 
| 17 Juni | A | Meksiko vs Perancis | 
| 17 Juni | B | Nigeria vs Yunani | 
| 17 Juni | B | Argentina vs Korea S | 
| 18 Juni | C | Amerika vs Slovenia | 
| 18 Juni | C | Inggris vs Aljazair | 
| 18 Juni | D | Jerman vs Serbia | 
| 19 Juni | E | Denmark vs Kamerun | 
| 19 Juni | D | Australia vs Ghana | 
| 19 Juni | E | Belanda vs Jepang | 
| 20 Juni | F | Paraguay vs Slowakia | 
| 20 Juni | F | Italia vs Selandia B | 
| 20 Juni | G | Brasil vs P Gading | 
| 21 Juni | H | Spanyol vs Honduras | 
| 21 Juni | H | Swiss vs Chili | 
| 21 Juni | G | Korea U vs Portugal | 
| 22 Juni | A | Meksiko vs Uruguay | 
| 22 Juni | A | Perancis vs Afrika S | 
| 22 Juni | B | Nigeria vs Korea S | 
| 22 Juni | B | Yunani vs Argentina | 
| 23 Juni | D | Australia vs Serbia | 
| 23 Juni | D | Ghana vs Jerman | 
| 23 Juni | C | Amerika vs Aljazair | 
| 23 Juni | C | Slovenia vs Inggris | 
| 24 Juni | F | Paraguay vs Selandia B | 
| 24 Juni | F | Slowakia vs Italia | 
| 24 Juni | E | Kamerun vs Belanda | 
| 24 Juni | E | Denmark vs Jepang | 
| 25 Juni | G | Portugal vs Brasil | 
| 25 Juni | G | Korea U vs P Gading | 
| 25 Juni | H | Chili vs Spanyol | 
| 25 Juni | H | Swiss vs Honduras | 
| BABAK PEREMPAT FINAL | ||
| 7 Juni | ||
| 8 Juni | ||
| 7 Juni | ||
| 8 Juni | ||
| BABAK SEMI FINAL | ||
| 7 Juni | ||
| 8 Juni | ||
| JUARA TIGA | ||
| 7 Juni | ||
| FINAL | ||
| 7 Juni | ||



 


