Promosikan Iklan Anda disini: <<>>Telah hadir Warnet Ain@ Net Muara Kaman dengan Tarif Rp.3000,-/Jam bawa laptop sendiri Rp.5000,-(Sepuasnya) Kami juga Melayani Khursus dengan berbagai Jenis Paket Untuk lebih lengkap Silakan Hubungi :085652269973/ Go To Home.>>>Fhoto Copy Toko Mawar Muara Kaman Melayani : Fhoto Copy, Laminating dan Alat Tulis Kantor Samping SDN 015 Muara Kaman Ulu hub.081346341158 (Ibu Sukarsih)>Kini telah hadir jaringan hotspot/wireless alamat Desa Muara Kaman Ulu (Bukan dari Pemda)>>---rafi-gallery@muarakaman.com Subject: Aneka Jenis TOPI Isi Iklan/pesan: STOCK BARU DATANG..... Aneka Jenis Topi, STOK TERBATAS.... ..

Berita Terkini

Sabtu

Stop Pembukaan Hutan untuk Perkebunan

GREENPEACE/ARDILES RANTE
Papua, Indonesia Perbedaan yang tajam antara hutan tersisa dan hutan yang telah hancur untuk pembuka
Kamis, 11 Maret 2010 | 10:10 WITA
DENPASAR,Muarakamanetam - Untuk mencapai pengurangan 26 persen karbon dioksida hingga 2020, Pemerintah hendaknya mengeluarkan larangan pembukaan hutan untuk perkebunan. Perluasan perkebunan dapat diakukan dengan memanfaatkan lahan kritis atau lahan terlantar yang tersebar di seluruh Indonesia.

Hal ini dikemukakan Rachmat Witoelar, selaku Ketua Pelaksana Dewan Nasional Perubahan Iklim pada hari pertama Simposium ke-4 GEOSS (Global on Earth Observation System of Systems) Asia-Pasifik, di Hotel Sanur Paradise Plaza, Bali, Rabu (10/3/2010). Simposium yang dilaksanakan hingga Jumat (12/3) diselenggarakan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional mewakili Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan Sekretariat Global on Earth Observation dan Pemerintah Jepang. Pertemuan ilmiah ini dihadiri oleh sekitar 200 peserta dari 26 negara di Asia-Pasifik.

Pengurangan emisi karbon tersebut terdiri dari enam persen dari sektor energi, enam persen dari pengelolaan limbah, dan 14 persen untuk pengelolaan lahan hutan. Selain itu juga ditargetkan penurunan jumlah hotspot (titik api) kebakaran hutan atau lahan sekitar 20 persen per tahun.
Sementara itu menurut Menteri Riset dan Teknologi, Suharna Surapranata untuk memenuhi target pengurangan emisi yang dicanangkan Presiden RI itu, diperlukan penguasaan teknologi hijau atau ramah lingkungan dan pengembangan jejaring sistem observasi bumi secara global.

Teknologi hijau tersebut harus mencakup 9 elemen atau Societal Benefit Area yaitu kebencanaan, kesehatan, energi, air, iklim, cuaca, ekosistem pertanian dan keragaman hayati. Ia mengharapkan pertemuan ini dapat memperkuat kerjasama regional untuk penelitian keragaman hayati, kehutanan dan penelusuran sumber karbon di Asia Pasifik

Pembahasan utama dalam Simposium GEOSS kali ini, jelas Agus Hidayat selaku Kepala Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh Lapan yakni mengenai perubahan iklim, keragaman hayati dan sumberdaya air. "Perubahan iklim memang menjadi masalah global yang menjadi perhatian banyak negara di dunia, yang menjalin kerja sama untuk mengurangi dampak tersebut," ujar Agus.

Menurut mantan Kepala Lapan ini, tekad pengurangan CO2 ini dapat terealisasi dengan cara pengelolaan hutan yang benar. Peran Indonesia yang dimotori Lapan dalam upaya ini yakni memantau hutan dengan satelit penginderaan jauh (remote sensing).

Upaya ini telah dilakukan dengan menggalang kerja sama dengan Australia. Dengan negara ini juga disusun program penyusunan neraca karbon nasional. Tahun ini akan diselesaikan untuk Sumatera dan Kalimantan.

Untuk memantau hutan dan lahan disediakan data satelit, tenaga ahli, dan infrastruktur terkait. Dengan cara pemantauan efektif dan akurat yang dibantu jaringan internasional, Indonesia dapat membuktikan kepada dunia dapat berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon.
Simposium GEOSS

Simposiun GEOSS ini juga berfungsi sebagai wadah negara di Asia-Pasifik untuk bertukar informasi dan pemahaman dalam menangani perubahan iklim. Hasil pertemuan tersebut nantinya akan menjadi rekomendasi untuk GEO Ministerial Summit di Beijing, China, pada November mendatang.

Pertemuan ini bertujuan memperkuat jejaring internasional antar negara-negara anggota. Jaringan tersebut akan membentuk sinergi nasional, regional, dan internasional dalam membangun jejaring observasi bumi untuk kesejahteraan masyarakat.

"Ada empat working group (kelompok kerja) yang akan menjadi fokus dalam simposium ini," jelas Ratih Dewanti selaku Kepala Biro Human Lapan, yakni Kapasitas pemantauan dan variabilitas iklim Asia-Pasifik, Manajemen Sumber Daya Air dan Hidrometeorologi Terkait dengan Bencana Alam, Pemantauan Karbon Hutan; dan Jaringan Observasi Biodiversity di Asia-Pasifik.

Pertemuan GEOSS merupakan kolaborasi internasional untuk menggali potensi pengamatan bumi guna mengatasi masalah lingkungan di dunia. Anggotanya adalah organisasi internasional dan pemerintah yang berhubungan dengan kegiatan pengamatan bumi. Ada sembilan lingkup kegiatan GEOSS yakni bencana alam, kesehatan, energi, iklim, air, cuaca, ekosistem, pertanian, dan keragaman hayati. (Muarakaman)



0 Comments:

Post a Comment



Albume Bulan Mei s/d Bulan Juni 2010

Daftar Urutan anda saat ini

Tulis Pesan anda

Go to

Jadwal Piala Dunia 2010 Afsel

11 Juni A Afrika S vs Meksiko
11 Juni A Uruguay vs Perancis
12 Juni B Korea S vs Yunani
12 Juni B Argentina vs Nigeria
12 Juni C Inggris vs Amerika
13 Juni D Jerman vs Australia
13 Juni D Serbia vs Ghana
13 Juni C Aljazair vs Slovenia
14 Juni E Belanda vs Denmark
14 Juni E Jepang vs Kamerun
14 Juni F Italia vs Paraguay
15 Juni G Brasil vs Korea U
15 Juni G P Gading vs Portugal
15 Juni F Selandia B vs Slowakia
16 Juni A Afrika S vs Uruguay
16 Juni H Honduras vs Chili
16 Juni H Spanyol vs Swiss
17 Juni A Meksiko vs Perancis
17 Juni B Nigeria vs Yunani
17 Juni B Argentina vs Korea S
18 Juni C Amerika vs Slovenia
18 Juni C Inggris vs Aljazair
18 Juni D Jerman vs Serbia
19 Juni E Denmark vs Kamerun
19 Juni D Australia vs Ghana
19 Juni E Belanda vs Jepang
20 Juni F Paraguay vs Slowakia
20 Juni F Italia vs Selandia B
20 Juni G Brasil vs P Gading
21 Juni H Spanyol vs Honduras
21 Juni H Swiss vs Chili
21 Juni G Korea U vs Portugal
22 Juni A Meksiko vs Uruguay
22 Juni A Perancis vs Afrika S
22 Juni B Nigeria vs Korea S
22 Juni B Yunani vs Argentina
23 Juni D Australia vs Serbia
23 Juni D Ghana vs Jerman
23 Juni C Amerika vs Aljazair
23 Juni C Slovenia vs Inggris
24 Juni F Paraguay vs Selandia B
24 Juni F Slowakia vs Italia
24 Juni E Kamerun vs Belanda
24 Juni E Denmark vs Jepang
25 Juni G Portugal vs Brasil
25 Juni G Korea U vs P Gading
25 Juni H Chili vs Spanyol
25 Juni H Swiss vs Honduras
BABAK PEREMPAT FINAL
7 Juni
8 Juni
7 Juni
8 Juni
BABAK SEMI FINAL
7 Juni
8 Juni
JUARA TIGA
7 Juni
FINAL
7 Juni