BALIKPAPAN- Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Satreskrim Polresta Balikpapan menggerebek sebuah rumah milik pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) di Jl Giri Mulyo RT 24, Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara sekira pukul 14.00 Wita kemarin (4/4).
Diduga rumah itu digunakan sebagai tempat pembuatan ijazah palsu Kerja Paket A, B, dan C. Terungkapnya kasus ini berkat laporan Jaringan Pemantau Independen (JPI) ke Polresta Balikpapan.
Menurut Subono, anggota JPI, sebelumnya dia bersama anggota JPI lainnya mendapatkan informasi tempat pembuatan ijazah cepat beberapa pekan lalu. Akhirnya Subono mendatangi rumah Gimin Hadi Sumarto (64)--pemilik rumah dengan berpura-pura menjadi pelanggan.
Dalam pertemuan itu, kata Subono, Gimin mengaku mampu membuat ijazah palsu dengan bayaran Rp 10 juta per paket ijazah. Subono pun meminta Gimin membuatkan ijazah palsu atas nama Abramsyah dari Kalimantan Tengah. Agar Gimin percaya, Subono memberikan uang muka RP 500 ribu.
Sedangkan, sisa pembayaran akan dilunasi kemarin (4/4). Pada pembayaran pelunasan itulah, polisi bersama JPI menggerebek rumah Gimin. Sebagai barang bukti, polisi mengamankan data nama pembuat ijazah, puluhan lembar ijazah palsu, serta form data pengisian pemohon ijazah.
Dalam penggerebekan itu, polisi meminta keterangan Gimin lalu menggeledah isi rumah yang berada di perkampungan yang mayoritas dihuni petani dan pegawai swasta itu. Berdasarkan pemeriksaan sementara, Gimin sering menerima order membuat ijazah palsu bagi oknum PNS, lurah, camat, hingga salahsatu bupati di Kaltim.
Gimin sendiri pernah memiliki Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Suluh Ilmu yang ditutup pada 1996 lalu. PKBM inilah yang dijadikan dasar sekolah untuk membuat ijazah palsu. Terpisah, Kapolresta Balikpapan AKBP A Rafik didampingi Kasat Reskrim AKP Andrias Susanto mengatakan, pihaknya masih memeriksa sejumlah barang bukti yang diamankan di rumah Gimin.
Untuk penyelidikan, mantan guru SD di Balikpapan itu terpaksa dibawa ke Mapolresta Balikpapan. “Kini statusnya masih saksi. Kami masih mengumpulkan keterangan saksi, pelapor, dan pemeriksaan barang bukti,” tuturnya.(fir)